Ini hanyalah ceritaku, pengalaman, Padangan hidup, terkadang juga hanya cerita ilusi pikiranku saja yang aku tulis. Tidak ada maksud apa pun selain untuk menyalurkan hobi menulis yang aku punya. Aku ingin berbagi cerita, semoga ceritaku ini bisa bermanfaat untuk merefreshkan pikiran yang mungkin ceritaku konyol atau giman gitu. Syukur alhamdulillah jika ceritaku bisa menginspirasi sahabat-sahabatku ini...

Kamis, 25 Agustus 2011

Lebaran Sebentar Lagi...

Dug..., dug..., dug....
suara bedug euy.....
tak terasa sudah hampir satu bulan aku berpuasa.... kurang 4 hari lagi nie.... senangnya rasa hati... siap menyambut hari yang fitri. berbagai jajanan hari raya dah aku siapin, bersih-bersih rumah masih belum, nata-nata tempat masih belum. wah, masih banyak PR ya aku??? hehehe. Semangat!!!
besok dah harus selesai ni.. lebaran ini harus lebih baik dari kemarin, bukan hanya tempat dan kuenya ya... hehehe.... tapi hatinya juga... OK!!!!

Minggu, 21 Agustus 2011

Hidup Itu . . . .

Dalam menghadapi kehidupan ini, aku sering merasa hidup begitu menekan dan sulit. Berbagai pekerjaan dan tugas kuliah membuat aku melewati hari demi hari dengan berbagai rutinitas yag terkadang membuatku lelah, bosan, jenuh, dan rasa-rasa lain yang menghiasi perjalanan hidupku.
Berawal dari pagi yang dingin dimana orang masih tidur pulas aku telah bangun di pagi-pagi buta menyiapkan beberapa hal untuk aktifitasku hari ini dan bersiap-siap mencerdaskan kehidupan bangsa (cielaaa, mencerdaskan kehidupan bangsa? Ya kalo bahasa kerennya sih pergi kesekolah menjadi tenaga suka relawan gitu deh….. alias  guru sukwan…. ,^__^ hehehehe). Menjadi tutor senam untuk murid-muridku, menyanyikan lagu anak-anak, membimbing mereka menulis, menggambar, mengenal huruf, bercerita untuk mereka, menjaga mereka saat bermain bahkan menghibur mereka saat mereka menangis dan meredam emosinya saat marah. (Aku pikir lebih dari sekedar tugas baby sister. Bener ga’? Ini tuh komplit banget….). Awalnya memang menyebalkan melewati hari-hari di Taman Kanak-Kanak (TK). Tapi akhirnya, sangat menyenangkan ketika melihat mereka bisa menanggapi pertanyaan-pertanyaanku di kelas dengan baik dan bisa melakukan tugas yang diberikanku. Bangga. Bangga bisa melihat perkembangannya. Bahkan mereka bisa membuat aku ingin selalu melihat perkembangannya meskipun terkadang tingkahnya membuat aku kesal setengah mati. Melelahkan sekali. Kegiatan di TK ini bisa dikatakan  kegiatan awal dari hari-hariku.
Capek pasti terasa ketika sampai di rumah tapi aku tak hiraukan semuanya, aku melanjutkan perjalanan untuk kegiatan selanjutnya. Bisa dikatakan, kegiatan ini adalah kegiatan untuk menebalkan kantongku. Menjadi baby sister di TK tak cukup untuk membuat kantongku tebal. Panas terik matahari tak membuat semangatku ciut. Lanjutkan!!! Yah, kata-kata itu yang kerap aku lontarkan untuk memotivasi diriku yang lelah.
 Ketika matahari beranjak sore, aku sudah bersiap-siap untuk kegiatan lain. Saatnya menuntut ilmu….. (semangat!!!!). Aku selalu bersemangat untuk hadir dalamperkuliahan. selalu mengerjakan tugas-tugas yang telah menjadi bagian dari kegiatan belajarku selama di bangku kuliah. Disela-sela kesibukanku, aku selalu memberikan tempat tersendiri untuk menyelesaikan tugasku dengan baik. Entah yang berupa tulisan, presentasi bahkan praktek mengajar. Semuanya aku lakukan sepenuh hati dengan harapan ingin mendapatkan ilmu dan bisa berguna untuk kehidupanku nanti.
Dan ketika hari telah berganti malam aku baru kembali ke tempat dimana membuatku memberikan energy baru, kamar tidurku. Tak lupa aku panjatkan puji syukur kepada Tuhan YME karena telah memberikan nikmat hidup, keselamatan, kesehatan dan rezeki yang cukup dan semoga esok masih diberikan nikmat olehNya yang lebih dari hari ini. Amin.
Tak dapat dipungkiri terkadang masalah menghampiriku. Dari masalah kecil hingga masalah yang terkadang tetap mengganjal di pikranku. Ingin duduk bersantai di siang hari sambil rujakan bersama ibu dan saudara-saudaraku, namun tak ada waktu. Ingin berbagi cerita juga tak ada waktu. Kehabisan bensin di jalan karena lupa mengisi pernah aku alami bahkan pernah di omel-omelin dosen di kelas dan tak diberikan kesempatan yang sama seperti yang lain untuk menunjukkan konsep yang telah aku buat matang di sela-sela kegiatanku. (sungguh melelahkan! huhuhuhu….). Kali ini rumah hanyalah terminal bagi diriku pada usia 20 tahun.
Bagiku, hal itu tidak membuat aku tak mampu lagi melihat hal-hal yang indah dan menarik dalam hidup. Jika ada orang yang begitu putus asa dengan aktivitas hidupnya sehingga mencoba mengakhiri hidupya sendiri, aku masih berlari mengejar keinginanku sampai finish nanti. Kalaupun tidak seekstrim itu, banyak orang menjadi robot. Melewati hari demi hari dalam rutinitas. Tanpa gairah, tanpa semangat, tanpa harapan. Tapi itu tidak bagiku. (Let’s Go!!!! Itulah kata yang tepat untukku… ^^)
 
Aku pikir, dengan aku memiliki harapan dan keinginan yang besar aku mempunyai alasan untuk tetap melanjutkan hidup. Harapan membuatku tidak pernah berhenti berjuang. Harapan membuatku merancangkan langkah-langkah yang tepat bagi kelangsungan hidup. Aku yakin, Tuhan selalu bersamaku dan akan memberikan jalannya untuk ku lalui.
Karena bagiku, hidup itu……
“Indah.”
“Berharga.“
“Anugerah.”
Yah begitulah menurutku. Indah dimana aku bisa mengisi hari-hari yang penuh peluang dan potensi yang mencakup kebaikan atau keburukan, keindahan atau kesakitan, kebebasan atau keterikatan, konflik dan solusi. Tentunya dengan segala hal yang mampu aku rasakan hari ini. Ini membuktikan bahwa hidup itu indah dan berharga karena didalamnya terdapat sesuatu yang harus diperjuangkan untuk hidup.
Hidup sangat berharga. Aku tahu bahwa aku akan mati sementara orang mati tidak dapat berbuat apa-apa. Ini menunjukkan bahwa hidup menjadi berharga karna aku melakukan sesuatu, berbuat sesuatu seperti untuk menikmati segala hal dalam hidup ini dengan sukacita dan senatiasa hidup dalam kebenaran dan keadilan, dengan tetap menjaga hidup kerohanian.
Semua hal ini memberi penjelasan pada diriku, bahwa keindahan hidup tidak diukur dari kaya miskinnya harta yang ku punya, tetapi dari bagaimana aku mengisi hidup dan mewarnainya agar lebih berwarna.
3
 
Walaupun tadi malam lembur mengerjakan tugas dan ditambah lagi tidak bisa tidur karena takut atau karena hal-hal lain yang mengganjal dipikiran sehingga membuat mata tak mau memejamkannya. Tetapi ketika pagi datang aku tak lupa untuk bersyukur, atas anugerah kehidupan yang masih aku terima.
Walaupun hari ini sama dengan hari kemarin yang penuh dengan banyak pekerjaan, tantangan begitu berat dan jalan begitu terjal. Ditengah-tengah kerja aku tetap ucap syukur atas anugerah kehidupan yang masih ku terima.
Walaupun malam nanti akan persis seperti malam sebelumnya, lembur mengerjakan tugas dan pekerjaan. Aku tetap tak lupa bersyukur di bawah ribuan bintang, atas anugerah kehidupan yang masih diberikan.
Sebuah anugerah yang tak boleh disia-siakan. Hidup itu hanya sementara. Dan di hari ini, saya dapat menjadi apa dan siapa buat sesamaku?
“Menjadi pelita atau malah justru menjadi bara api yang membakar apa yang dilewatinya?”
“Menjadi tempat berlindung yang aman atau menjadi rumah sarang hantu ?”
“Menjadi harum seperti bunga melati atau malah menjadi bangkai tikus ?”
“Menjadi mentari atau awan yang kelabu ?”
Hidup menjadi berarti jika mengisinya dengan kerja dan usaha tentang hal-hal yang baik apa lagi bisa bermanfaat untuk sesama. Yang paling penting dari semua itu adalah meskipun hidup ini sia-sia, tetapi hidup ini adalah pemberian Tuhan. Maka selama  hidup nikmatilah hidup dengan kerja, sukacita dan harapan. Aku percaya, dengan demikian aku akan menemukan keindahan hidup. Dapat menikmati keindahan hidup, kaya atau miskin keadaanku. Karena hidup adalah Anugerah.