Ini hanyalah ceritaku, pengalaman, Padangan hidup, terkadang juga hanya cerita ilusi pikiranku saja yang aku tulis. Tidak ada maksud apa pun selain untuk menyalurkan hobi menulis yang aku punya. Aku ingin berbagi cerita, semoga ceritaku ini bisa bermanfaat untuk merefreshkan pikiran yang mungkin ceritaku konyol atau giman gitu. Syukur alhamdulillah jika ceritaku bisa menginspirasi sahabat-sahabatku ini...

Selasa, 25 Oktober 2011

CERPEN


CERITA ANAK SMA

Entah apa yang sedang aku pikirkan. Kacau. Yah itu yang sering aku tuliskan dalam dear diaryku. Aku gadis berusia 17 tahun yang sedang duduk di bangku SMA. Masa-masa paling indah katanya. Memang sih, masa ini adalah masa pencarian jati diri yang sering di warnai dengan persahabatan, asmara, perbedaan pendapat sesama teman dan kejadian-kejadian lainnya yang turut menambah daftar album kenangan masa SMA kelak.
Aku termasuk anak yang senang bergaul dengan teman tanpa pilih-pilih. Dari yang pintar, sedang bahkan yang gobloknya minta ampun. Dari yang pendiam hingga paling top nakalnya. Tak ada maksud apapun, aku hanya ingin mempunyai banyak teman.
Untuk urusan asmara aku gak beruntung-beruntung amat dan tak sial-sial amat pula. Leo namanya. Dia sangat perhatian sama aku. Respect banget. Kemampuannya di akademik sedikit di bawahku. Terkenal nakal? Ya, sangat TOP banget. Banyak hal yang kita lalui bersama. Dia selalu menyambangiku ke kelas waktu istirahat, mengajakku pulang bersama. Wahhh, serasa dunia milik berdua. Tak perduli omongan kakak kelas yang iri padaku. Tancap teruss…
“Eh, kamu apanya Leo?”
“Ngapain deket-deket dia?”, ucap kakak kelasku yang judes banget, gak tau aturan, main nyeroscos aja. Aku hanya terdiam. “Kenapa dia jadi nanya sama aku?”, ujarku dalam hati. Baru aja mau jawab dan menjelaskan padanya. Eh tiba-tiba dewa penyelamatku datang mendekap pundakku dan berkata di depan pers, “Dia kekasihku. Aku sangat menyayanginya”. Aku tertegun menatap wajahnya. Tak ada kata-kata yang aku lontarkan dari mulutku ini. Aku membisu. Burung di taman sekolahku pun terdiam. Tak ada suara apa pun ketika itu. Hanya suara angin semilir yang aku dengar.
“Hadehhhhh…, apa lagi ini”, ucap Teri sahabat baikku. Suasana pun kembali seperti semula. Aku segera melangkahkan kakiku dan pergi menuju tempat dudukku. Keringatku pun membanjiri tubuhku. Uwhhhh, panas sekali hari ini… Dua kakak kelasku sepertinya yang telah membuat suhu di tubuhku naik. “Jadi gak pede ni kumpul sama temen-temen karena keringetan”, ucap ku kepada sahabatku, Teri.
Beberapa bulan aku menjalani masa-masa indah bersamanya. Tak pernah ada perbedaan pendapat dengannya. Hubungan kami baik-baik saja. Berjalan sesuai keinginan. Meski banyak rintangan yang menghadang jalan kita karena perbedaan nilai di mata teman-teman dan guru-guru tapi kita enjoy-enjoy saja. Aku tak berusaha membuatnya dia seperti apa yang aku inginkan tapi aku hanya ingin membawanya pada dunia yang lebih berarti.
Berawal dari kegiatan yang tak melibatkan aku di sekolah, karena memang bukan bidangku. Keadaan itu seperti berbalik 180 derajat. Dia tak lagi sehangat dulu. Entah apa yang terjadi dengan dirinya. Aku selalu “positive thinking” pandanya. Karena itu lebih baik menurutku. Aku pun mulai jarang bersamanya.
Apa dia menjauhiku?
Kemana dia yang selalu ada untukku???
Tidakkah memberikanku kejelasan sedikit saja?
"kenapa hanya berbentuk siluet saja?
“Yahhh, Hanya cerita anak SMA saja…”, ungkapku dalam buku ceritaku.

Kamis, 20 Oktober 2011

Ketika ku merindukannya….

Banyak hal yang sering membuat pikiran ini teringat segala peristiwa yang pernah dilalui bersamanya. Tak pernah sedikit pun hilang dari ingatanku. Betapa berartinya dia. Hingga sekarang meskipun sekian lama telah bersama dengannya, membuatku lebih tak ingin jauh darinya. Beberapa detik saja… Rindu. Kata orang menyebutnya…
Dari manakah asalnya? Entahlah… aku juga tak tau asal muasalnya. Tapi yang kurasakan begini adanya. Banyak kenangan yang pernah ku lalui bersamanya. Mengajariku sesuatu, membawa aku jalan-jalan, makan bersama, memilihkanku baju dan membelikannya, memotongkan kukuku hinnga mengantarkanku menjadi seperti sekarang ini. Mendampingi hari-hariku apa pun keadaanya…
Dia yang selalu menemani, merawatku dan mengasihiku, sekarang jarang ku temani dirinya. Aku terlalu sibuk dengan pilihan jalan hidupku. Apa yang bisa ku perbuat untuknya??? Membuatnya bangga padaku. Ketika pikiranku memutar menuju masa lalu, aku hanya bisa mengatakan “padahal baru kemarin aku diantarkan ke Taman Kanak-kanak, eh sekarang sudah seperti sekarang”. Aku tak tahan menahan air mata ini mengingat sosok Ibu dan Bapakku yang selalu menemaniku. Memanjakanku setiap saat.
Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih atas apa yang telah diberikan kepadaku hingga aku menjadi seperti sekaran ini. Tumbuh dan berkembang dengan baik. Semoga Tuhan membalas semua kebaikanmu. Maafkan aku yang tak bisa membalas jasa-jasamu…

Minggu, 09 Oktober 2011

Terkadang Keinginan Tak Sama Dengan Yang Diharapkan

Aku tahu semua orang pasti memiliki sebuah keinginan. Ya...,meski aku tak pernah tau apa yang mereka inginkan tapi wajarlah keinginan itu. Entah keinginan mendapatkan pendidikan yang lebih baik, makanan yang enak tiap hari, mendapatkan hadiah, nilai yang baik di kampus, pekerjaan yang layak, cepat wisuda dan akhirnya maried dengan seorang pangeran pujaan hati... (kayak drama korea saja. hehehehe) 
Aku juga punya suatu keinginan. Beberpa keinginan yang selalu aku impi-impikan di setiap menjelang tidur. Hmmmm, senang rasanya ketika membayangkan apa yang aku inginkan tercapai.. Senang rasanya. Uppzzz, tapi ini cuma khayal, yang cuma ada di negeri impianku saja... Bagaimana keinginanku bisa tercapai kalau aku tidak pernah mengejarnya? Tidak berusaha dan hanya membayangkan saja. Dari sejak itulah aku mulai membangun pikiranku untuk merancang ide-ide positif dan berkata, " AKU HARUS BERUSAHA". Sungguh mustahil kan jika keinginan tercapai tanpa usaha yang keras.
Langkah awal yang ku lakukan adalah menuangkan keinginanku dalam sebuah kertas. Setelah itu mulailah aku menganalisis apa yang aku butuhkan untuk mencapai keinginanku tersebut.  Mempelajari benar-benar jalan yang akan aku pilih untuk sampai pada tujuan tersebut karena aku sadar banyak jalan untuk mencapai kesuksesan dan keinginan itulah akan ku temui disana. Selain itu tak lupa aku mengkoreksi kelemahan-kelemahan yang aku miliki agar aku tidak kesulitan dalam perjalanan impianku. Ini hanya beberapa caraku untuk mendapatkan sesuatu yang aku impikan dan aku tidak ingin menggantungkan keinginanku kepada orang lain. Aku harus bisa seperti mereka yang telah menggenggam keinginannya.
Dalam perjalananku takkan lancar jika tidak disertai dengan doa. Panjatkanlah keinginan kepada Yang Maha Kuasa agar dipermudahkan jalannya. Doa orang tuaku juga sangat mempengaruhi perjalananku menuju negeri impianku. Ibu, Ayah terima kasih karena mendoakan setiap langkahku. Semoga Tuhan membalas kebaikanmu. Impianku masih jauh disana, aku harus tetap berusaha sekuat tenaga untuk mencapainya.
Namun terkadang segala upaya yang kita lakukan tak menemukan titik temu. Tak berhasil. Tak sampai pada finis di negeri impian. Jika memang begitu aku tidak akan kecewa berlebih karena aku sadar Tuhan pasti memberikan jalan yang terbaik untuk diriku. Jadi aku tak perlu khawatir dengan semuanya. Aku telah berusaha sekuat tenaga untuk mencapainya.
Sadarilah bahwa Terkadang Semua Keinginan Tak Sesuai Dengan Apa Yang Diharapkan.
But, all about our dreams moga semuanya tercapai tanpa ada halangan yang menghadang jalan kita. Moga SUKSES menuju Negeri Impian kita masing-masing dan hidup bahagia di Istana impian kita.